Kamis, 30 Oktober 2008

Adab Bergaul

1. Hadapilah kawan anda atau musuh anda dengan air muka yang manis tanpa merendah-rendahkan mereka dan tidak pula merasa gerun kepada mereka.
2. Hendaklah memberi salam kepada orang yang terdekat apabila masuk dalam sesuatu majelis.
3. Apabila berada di dalam majelis, laksanakanlah segala adab adabnya:
Jangan duduk dalam keadaan sombong.
Jangan berjalan lenggang-lenggok.
Jangan menarik perhatian orang kepada perhiasan anda.
Awasilah pribadi dan sikap anda.
Jadikanlah majelis itu sebagai tempat yang tenang dan janganlah banyak menguap (jika menguap juga, tutuplah mulut dengan belakang tapak tangan kiri).
Jangan banyak berpaling ke kin atau ke kanan.
Jangan mengganggu kumpulan-kumpulan manusia.
4. Jadikanlah perbincangan anda indah dan teratur.
5. Dengarlah percakapan yang sedang diperbincangkan, jangan sekali-kali masuk campur dalam perbualan itu seandainya anda baru masuk dalam majelis itu.
6. Kurangkan perbincangan yang lucu dan juga hikayat-hikayat (yang kebanyakannya direka-reka).
7. Janganlah menceritakan kebolehan-kebolehan anda dengan bukti-bukti yang ada pada anak-anak.
8. Jangan bersifat berpura-pura (bermuka-muka).
9. Janganlah mengambil perhatian kepada khabar-khabar yang fasik atau berita yang belum tentu sahihnya.
10. Hendaklah menganggap tidak tahu sesuatu keaiban yang berlaku kepada kawan-kawan.
11. Lahirkan rasa gembira apabila menerima hadiah atau pemberian.
12. Janganlah anda menampakkan isteri dan anak-anak mempunyai kelebihan dan keutamaan, karena ditakuti orang lain akan merasa
hina dan rendah diri dan anda tidak dapat memenuhi kesenangan mereka.
13. Jawablah setiap pertanyaan dengan lemah-lembut dan penuh berhikmah.
14. Bersikap lemah-lembut tetapi tegas.
15. Bersopan dalam perbincangan dan hindarkan pertengkaran.
16. Janganlah memperkecilkan seseorang sehingga dia tersisih, barangkali dia lebih baik dari kita.
17. Hendaklah berfikir terlebih dahulu sebelum meneruskan perbincangan atau memberi berbagai alasan.
18. Janganlah memuji seseorang dihadapannya sehingga membesarkan mazmumahnya.
19. Berbicaralah ketika anda tidak dipengaruhi kemarahan.
20. Kurangkan bergaul rapat dengan pembesar-pembesar, keluarga, anak-anak dan pengiring-pengiringnya sekalipun mereka dapat menurut arahan.
21. Jauhilah dan berkawan dengan orang-orang yang berbadan sehat saja karena dia mungkin memusuhi anda (disebabkan dia banyak membantu anda dan kemudian anda melupakan budinya).
22. Janganlah membesar-besarkan orang kaya di hadapan orang miskin.
23. Jauhilah dari banyak meludah di hadapan manusia karena perbuatan itu tidak sopan.
24. Janganlah menunjukkan kepada sahabat anda apa-apa kelemahan anda, karena apabila dia mendapati anda tergugat, maka dia menggunakan kesempatan itu untuk melakukan permusuhan terhadap anda.
25. Janganlah bercanda dengan orang-orang yang berakal, nanti akan menyebabkan mereka membenci atau memandang rendah kepada anda.
26. Janganlah bersenda gurau dengan orang-orang bodoh karena nanti dia berani bertindak ke atas anda, karena sesungguhnya bersenda gurau itu menimbulkan beberapa keadaan yaitu:
Mengurangkan kehebatan.
Menjatuhkan kewibawaan.
Menjatuhkan air muka (memalukan)
Mengakibatkan duka cita (penyesalan).
Menghilangkan nikmat kasih sayang
Menimbulkan perdebatan ahli-ahli fiqih.
Memberanikan orang-orang bodoh (bertindak).
Mematikan hati (jiwa).
Menjauhkan din dari Allah.
Mengakibatkan celaan.
Melenyapkan cita-cita tinggi.
Memalapkan segala rahasia hati.
Mematikan fikiran dan pendapat.
Membanyakkan dosa.
Melahirkan keaiban,

Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah dia menghubungkan tali kekeluargaan. " (Riwayat Bukhari dan Muslim)

'Sikap merendah diri itu tidaklah menambahkan kepada seorang hamba selain bertambahnya ketinggian, karena itu merendah dirilah kamu nescaya kamu ditinggikan oleh Allah. Manakala sikap memaafkan kesalahan itu tidaklah menambahkan kepada seseorang hamba selain bertambahnya kemuliaan, oleh karena itu bermaaf maaflah kamu, niscaya kamu dimuliakan oleh Allah,' (Riwayat Ibnu Abid Dunya)

Allah Taala berfirman dalam Hadis Qudsi yang bermaksud: 'Aku adalah yang ketiga dalam kumpulan dua orang selagi salah seorang dari mereka tidak mengkhianati yang lainnya. Apabila salah seorang dari mereka berkhianat, Aku pasti meninggalkan mereka berdua." (Riwayat Abu Daud dan At Hakim)

"Seseorang itu menurut aliran teman sepergaulannya, karena itu setiap orang hendaklah memperhatikan (memilih) siapa yang dijadikan teman pergaulannya."
(Riwayat Ahmad dan At Tabrani)

'Sesungguhnya kamu tidak sekali-kali akan sanggup melapangkan (melayan) manusia dengan kekayaanmu, karena itu hendaklah kamu melapangkan mereka dengan senyum manis dan ramah-tamahmu." (Riwayat At Bazzar)

'orang-orang yang berkasih sayang karena-Ku adalah berhak menerima kasih sayang-Ku yaitu Aku lindungi mereka di bawah naungan arasy pada hari Kiamat yang tiada naungan lain pada hari du selain naungan-Ku." (Riwayat Ibnu Abi Dunya)

0 komentar:

Followers

About Me

I am now a college boy in STMIK Balikpapan

Text

GEOTOOLBAR

  ©Template by Dicas Blogger.