Kamis, 16 April 2009

200 Masjid di Makkah Salah Kiblat


Ada 200 masjid tua di Makkah tidak menghadap arah kiblat dengan tepat. Khususnya di distrik Al-Mansour, At-Tandbawi, dan As-Sittin.
Semua muslim di dunia diwajibkan menghadap kiblat dalam setiap shalatnya. Kiblat berasal dari bahasa Arab yang menunjukkan posisi arah untuk shalat. Tentunnya masjid di mana pun harus menghadap Ka'bah, sebuah bangunan berbentuk kubus berselimut warna hitam, sebagai kiblat umat Islam di seluruh dunia, yang berlokasi di pusat Masjidil Haram.

Namun berbeda dengan yang terjadi di Makkah, kota yang terdapat bangunan Ka’bah. Salah satu surat kabar Saudi melaporkan, ada 200 masjid tua di Makkah tidak menghadap arah kiblat dengan tepat. Khususnya di distrik Al-Mansour, At-Tandbawi, dan As-Sittin. Arah kiblat di beberapa masjid mengarah ke sayap barat Masjidil Haram, sementara yang lain condong ke arah distrik Al-Misfala.

Walhasil kekeliruan tersebut tentu saja juga membuat ratusan umat muslim Mekkah yang shalat di masjid-masjid tersebut salah menghadap kiblat.

Kesalahan tersebut diketahui setelah masyarakat setempat mengamati beberapa masjid tua yang dibangun sekitar 50 tahun yang lalu. Pengamatan dilakukan dari puncak tertinggi sebuah gedung pencakar langit yang baru selesai dibangun dan berlokasi di bagian barat Arab Saudi.

Senada dengan yang dilaporkan wartawan BBC Sebastian Usher, sejumlah warga Arab Saudi sengaja memperhatikan dari gedung pencakar langit dan menemukan lokasi mihrab di sebagian masjid tersebut salah arah kiblat.

Pada saat masjid-masjid tersebut dibangun, digunakan perkiraan kasar arah kiblat, karena saat itu belum ada alat yang akurat seperti kompas untuk mencari arah kiblat.

Seperti yang dilansir oleh Muhammad Ibrahim, seorang muadzin di salah satu masjid di distrik Al-Mansoura, sebagian besar masjid yang ada di daerah ini adalah bangunan lama dan waktu menentukan arah kiblatnya pun hanya menggunakan perkiraan.

Sekretaris Deputi Kementerian Hubungan Islam, Tawfik al-Sudairy, mencoba meredakan masalah dan keresahan warga yang meragukan ibadah mereka.

“Sebenarnya tak ada kesalahan yang fatal, sebab hal tersebut terjadi karena ketidaksengajaan. Dan kami telah melakukan pengoreksian arah kiblat pada beberapa masjid tua dengan menggunakan teknologi modern,'' kata Tawfik, seperti yang dilaporkan surat kabar yang lain. SEL, dari berbagai sumber




0 komentar:

Followers

About Me

I am now a college boy in STMIK Balikpapan

Text

GEOTOOLBAR

  ©Template by Dicas Blogger.