Masjid Keempat Umat Islam Dunia
Ide untuk membangun masjid yang terletak di Islamabad, Pakistan ini bermula pada tahun 1966, ketika Raja Faisal bin Abdul Aziz dari Arab Saudi mengadakan lawatan ke Islamabad. Melihat potensi letak geografis Pakistan kala itu, sang raja kemudian mengusulkan kepada pemerintah Pakistan untuk membangun sebuah masjid baru yang dapat menjadi ikon kota tersebut.
Menariknya, proses pemilihan arsiteknya mengaudisi sebanyak 43 arsitektur ternama dari 17 negara. Setelah memakan waktu selama 4 hari, Vedat Dalokay, seorang arsitek asal Turki, akhirnya dipercaya untuk mendesain masjid yang direncanakan itu. Pembangunan yang mendapat sumbangan penuh dari kerajaan Arab Saudi hingga lebih dari 130 juta riyal Arab atau 120 juta USD, menjadikan masjid tersebut berdiri sangat megah nan kokoh.
Gedung utama bagian dalam mampu menampung 200 ribu jamaah, sementara bagian teras serta aulanya dapat menampung hingga 100 ribu jemaah. Masjid yang berdiri di atas areal seluas 5.000 meter persegi ini, secara arsitektural, memadukan gaya Asia Selatan, Arab, dan Turki, sehingga terkesan sangat spektakuler. Di atap masjid terdapat lampu hias raksasa seberat 75 ton. Selain itu, di atap masjid juga terdapat 1.000 buah lampu gelembung yang penggunaannya didesain secara elektronik.
Raja Faisal saat itu benar-benar berperan penting dalam proses pembiayaannya. Itulah sebabnya, untuk menghormatinya, panitia mengabadikan nama sang raja pada masjid, yang pembangunannya baru selesai tahun 1986.
Setelah 17 tahun dibangun, akhirnya resmilah masjid itu digunakan. Bahkan dijadikan pusat kegiatan Universitas Islam Internasional (UII) yang mencakup perpustakaan, museum, ruang perkuliahan, kafetaria, dan asrama yang mampu menampung sekitar 700 mahasiswa.
Di dekat masjid juga terdapat makam Muhammad Zia Ul Haq, mantan Presiden Pakistan. Keberadaan makam ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Mereka tidak hanya jamaah masjid, tapi juga wisatawan dari berbagai negara di dunia.
Karena tidak memiliki kubah tradisional, perancang menggantinya dengan bangunan spektakuler lain, yakni sebuah bangunan mirip kubah kulit kerang sebanyak delapan buah masing-masing setinggi 40 meter. Menurut perancangnya, kubah tersebut menggambarkan tenda khas padang pasir. Kubah unik itu ditopang oleh empat balok raksasa yang ada di dalam masjid.
Sementara, di luar masjid terdapat empat buah tiang raksasa setinggi 90 meter yang mengapit seluruh bangunan masjid, dan berfungsi sebagai menara masjid.
Membicarakan kemegahan masjid Shah Faisal memang seperti tak pernah ada habisnya. Tak pelak, masjid megah berdesain unik dan indah yang berada persis di belakang Bukit Margalla yang sangat menawan itu, kerap disejajarkan dengan tiga masjid tersuci di dunia, yakni Masjidil Haram (Makkah), Masjid Nabawi (Madinah), dan Masjid Al-Aqsa (Palestina). SEL, dari berbagai sumber.
0 komentar:
Posting Komentar