Nenek Obama Selamat dari Pemurtadan
“.... Ketika mengetahui bahwa mereka berencana membaptisku, aku menolak untuk datang,” kata Sarah.
Aksi misionaris Protestan semakin menjadi-jadi di berbagai belahan dunia. Tak terkecuali terhadap kaum intelektual maupun elite, yang belakangan terabaikan lantaran selama ini mereka hanya membidik umat Islam di wilayah pelosok dan terpencil.
Sabtu (18/4), Gereja Protestan Advent Hari Ketujuh, yang ada di sebelah barat kota Kisumu, Kenya, Afrika Timur, mengundang Sarah Obama untuk hadir dalam sebuah upacara akbar di gereja tersebut, untuk mengikuti pembaptisan.
Tentu saja, nenek Obama ini terkejut dan langsung menolak undangan itu. “Ketika mengetahui bahwa mereka berencana membaptisku, aku menolak untuk datang,” kata Sarah.
Menurut Said Obama, saudara tiri Presiden Obama, Pastor Gereja Protestan Advent Hari Ketujuh selalu datang ke rumah Sarah di Kogelo, untuk melakukan pendekatan kepadanya dan mengajaknya memeluk Protestan.
Upaya pemurtadan yang dilakukan terhadap Sarah oleh Gereja Advent Hari Ketujuh itu menuai reaksi keras umat Islam di negara berpenduduk 32 juta jiwa itu. Bahkan Majelis Ulama dan Imam Kenya mengecam rencana pemurtadan yang dilakukan Gereja Advent Hari Ketujuh terhadap Sarah ataupun muslim lainnya.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Mantan Sekretaris Dewan Imam di Kenya, Syaikh Mohamed Khalifa, menilai, upaya yang dilakukan pihak gereja itu merupakan bentuk provokasi, yang telah memancing kegusaran umat Islam Kenya. Pemerintah harus mengambil tindakan tegas.
"Saya menyesalkan upaya yang dilakukan pihak gereja terhadap Mama Sarah untuk berpindah agama. Dan kami tidak akan tinggal diam, kami akan melindungi umat dan agama kami,'' kata Syaikh Khalifa.
Keluarga ayah Presiden Obama di Kenya memang beragama Islam. Tak mengherankan jika sekitar 11 persen rakyat Amerika Serikat masih berpersepsi bahwa presiden yang benama lengkap Barack Husein Obama itu seorang muslim. SL, dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar